Senin, 30 September 2013

1 Jam Saja

Alowww...pha kabar sahabat..sehatkah?? amiennn...

Aku tahu, it’s been a while sejak aku nulis blog. I don’t know, setiap saat aku merasa harus mengatur apa yang seharusnya dan enaknya aku tulis, kadang aku merasa stuck...membiarkannya begitu saja, bergumul dengan perasaan yang ngebilangin malah jadinya aku gak kreatif... So sekarang aku coba bikin coretan-coretan lagi ya...sekedar berharap bisa menjadi mirror for my life untuk selalu mawas diri, dan santun berprilaku. Dan mungkin bisa memberi arti untuk teman dan sahabat sekalian.

But anyway, dalam beberapa hari ini aku sekali lagi menyadari bahwa ada banyak hal terjadi yang sama sekali gak bisa aku kontrol!!, bahkan mungkin sampai kapanpun aku sebagai manusia gak bakal bisa mengendalikannya kecuali Rabbi. Kita gak pernah tahu kapan waktu kita habis, dan aku sendiri hanya berusaha untuk menggunakan waktu yang Rabbi berikan ini sebaik mungkin, karena kita gak pernah tahu mungkin hari ini adalah hari terakhir kita, dan aku gak pernah tahu itu, dan kita semua gak pernah bisa menolak dengan apa yang direncanakan Rabbi pada kita.

But still ....aku masih saja terkaget-kaget dengan banyaknya kejadian yang terjadi dengan kehidupan di sekitarku selama aku hidup. Kejadian-kejadian itu gak pernah membedakan antara orang itu alim atau berilmu, politikus, sukses dalam karir, muda dan sehat siapapun itu...kita gak pernah tahu, bahkan sampai menuju pertengahan tahun ini saja, aku baru menyadari kehilangan teman-teman terbaikku  di Biologi waktu SMA dulu, orang-orang yang gak pernah aku bayangin bakal pergi begitu cepatnya...Baghir, Qory, Luluk...!! Mereka semua masih muda, perasaan baru kemarin saja lulusan SMA dan memisahkan aku dan teman-teman semua, karena kita punya hidup yang berbeda, hidup yang wajib untuk dipertanggungjawabkan nantinya. Berita kepergian itu sedikit banyak mengusik hati kita...kehilangan...ya kita merasa kehilangan....

Kalian sadar sobat...bahwa siapapun kita....sekali lagi, siapapun kita, entah nanti malam, besok pagi, setahun lagi, 10 tahun lagi....pasti...pada suatu menit nanti, pasti kita akan mengalami juga!! Kekayaan apapun, kekuasaan apapun tidak akan menghentikan hal seperti ini dari kejadian itu, dan itu akan terjadi...

Pertanyaanku cuman....

“Kalau semenit dari sekarang ini kalian terima berita buruk, telpon, bbm, sms...whatever yang mengabarkan kepergian orang tua, kakak, anak, sahabat, istri, suami....adakah hal yang kalian sesali karna belum pernah kalian lakukan atau sekedar ucapan ke orang yang kalian cintai itu?”

Say it now, do it now... jangan nunggu besok atau nanti!! Minta maaflah pada orang tua kita, beri sedikit perhatian... karena mungkin kita masih belum bisa berbagi kebahagian dengan mereka karena rutinitas kita yang serba super sibuknya. Orang tua kita gak minta lebih kok...dengan suara dan wajah kita saja menghiasi sedikit waktu seharian kita saja...itu adalah embun penyejuk bagi hidup mereka.

Call sahabat kalian...teman kalian...istri...suami...anak-anak kalian !! sebentar aja....sekedar tanya bagaimana kabarnya?. Berbagi selalu dalam cinta kasih...indahhh sekali J

Kalo ada pertanyaan yang menyatakan, bisakah kita selama hidup ini tidak melakukan salah? Gak mungkin banget!!!. 

Trus bagaimana kalo setahun? ...masih aja ngayal..!!!

kalo sebulan?....sama aja gak mungkin!!!

Tapi bagaimana kalo kita belajar hidup tanpa berbuat salah dalam 1 jam saja?....

InsyaAllah...Kemungkinan bisa!!

So kenapa kita gak melatihnya 1 jam saja dari hal-hal kecil dan sederhana ini , bukankah semua akan menjadi  terbiasa.  Trus apa yang sudah terbiasa, akan menjadi sifat dan sifat akan menjadi  suatu karakter.

Mulai sekarang yuk ... kita coba hidup 1 jam saja tanpa...marah, hati jahat, negative thinking, menjelekkan orang, serakah, benci, sombong, egois!!

Kita coba hiasi hidup kita 1 jam saja dengan kasih, sukacita, damai, sabar, lemah lembut, murah hati, rendah hati, pengendalian diri.... terus dan terus kita coba lagi di 1 jam berikutnya, 1 jam berikutnya...1 jam berikutnya...

Jangan nunggu lagi ya...sebarkan kasih sayang dan perhatian buat orang-orang tercinta kalian...dan kita belajar mencoba 1 jam saja hal kecil dan sederhana untuk menjadi orang baik dengan kesederhanaannya dan bermanfaat bagi sekelilingnya. Karena kita gak akan pernah tahu...kapan Rabbi akan memanggil kita !!!!

Luv U All !!!
 
 
 
ctt : artikel diambil dari blog http://iwancoratcoret.blogspot.com    
 
 

Up and Down

Up and down iman selalu saja bergulir menghiasi hidup mahluk bernama manusia...salah satunya aku !!. Moving dari tempat satu ketempat baru yang lain sekedar ngilangin kejenuhan, arogansi maksiat yang mengalir keras tanpa mampu menghalaunya. Penghianatan...kekuasaan...keserakahan semua coba aku lawan dengan hal keras lainnya tanpa menyadari apa yang diperbuat “salah atau benar”!!. Coba ngikuti suara setan berwajah malaikat yang baru saja aku sadari. Menoleh untuk kembali kebelakang itu pun tidak mungkin untuk sekedar mengurungkan niat...!!, aku cuman bisa ngelanjutin langkahku agar sekali2 pas turunnya iman tidak terlalu menghujam keras dalam lobang hitamnya para iblis bertopengkan sufi!! Dan masih tetep selalu belajar menjadi islam yang sebenarnya...kaffah !!!

Sesekali kadang iseng bertanya dalam hati, apa bener aku sudah menjadi islam yang sebenarnya, padahal mengingat Allah saja masih dijam-jam tertentu yang  mungkin dalam hitungan waktu tidak kurang dari satu jam atau mungkin kurang dari setengah jam atau mungkin kurang dari itu dan mungkin saja malah tidak sama sekali!!. Masih inget salah satu hadist menyebutkan bahwa mati kafirlah manusia yang matinya tidak mengingat dan menyebut Asma Allah!!! Naudzubillah...merinding...takut...dan merasa bodo mengingat waktu yang dilalui sangat sedikit sekali untuk mengingat-Nya. Baru bisa mengingat Allah dijam-jam wajib saja maunya sudah meminta lebih, sungguh gak ada malunya kita!!. Belum lagi adakalanya hal wajib itu sendiri kadang tidak kita peduliin karena berbagai macam alasan.

Subuh telat karena tidur malem kecapekan,
Dhuhur lolos karena sibuk fokus dengan kerjaan,
Ashar lepas karena baru kelar istirahat siang,
Maghrib tembus karena masih diperjalanan pulang dari tempat kerja, sedang
Isya’ kadang udah kecapekan karena lelah diperjalanan pulang.

Boro-boro sunnah...terus kapan mau mengingat-Nya. Ya Rab!! Adakala semua yang kita pikir sudah teratur belum tentu teratur menurut-Nya, bahkan justru sebaliknya. Bahkan hal sederhana sekalipun, tidak mampu untuk bisa lebih kita sederhanakan. Arogansi terlalu menguasai... Ya Rab buat hati ini menjadi lebih lemah lembut bersikap akan waktu untuk selalu mengingat-Mu, karena tujuan akhir kami adalah Engkau!!  Ya Rab!! Buat diri kami selalu sadar dengan sikap yang kadang lepas dari rel yang kami lalui...bahwa selalu ada Engkau disisi kami. Rubah hati kami yang bengkok ini menjadi lurus mengingat-Mu, buatlah hidup kami berakhir dengan mengingat dan bersujud pada-Mu.

Hijrah kembali..., berharap untuk terakhir kalinya bisa menata qolbu yang selama ini selalu up and down, merenovasi tujuan untuk tetap teguh dan lurus karena semata-mata dogma yang aku yakini. Berawal suci dan kembali suci menghadap-Nya. Semoga semua ini bisa selalu menjadi warning buatku dan kita semua untuk selalu ingat dan mengingatkan, tidak hanya melulu di jam-jam sakral yang sudah menjadi kewajiban karena maut datang tanpa kita sadari...than...sudah berapa lamakah kita mengingat-Nya hari ini!!??


ctt : artikel diambil dari blog http://iwancoratcoret.blogspot.com  

Ibu Rumah Tangga

Mantap rasanya kalo mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas ternama dan telah bekerja di sebuah perusahaan yang bonafit dengan gaji yang menggiurkan setiap bulannya, belum lagi kalo pas ada penugasan sampai keluar kota atau keluar negeri dari perusahaan…mmm lengkap sudah dari wanita semacam ini, seolah tercermin seorang wanita sukses, tapi apakah benar semua itu demikian...is it right ?

Kebanyakan orang mungkin beranggapan bahwa sukses lebih dinilai dari sebatas materi yang diperoleh, sedang sebaliknya… akan dianggap remeh. Cara pandang seperti ini membuat banyak wanita muslimah bergeser dari fitrahnya sebagai seorang wanita. Berpandangan bahwa sekarang sudah saatnya wanita tidak hanya tinggal di rumah menjadi ibu, tapi sekarang saatnya wanita menunjukkan eksistensi diri di luar. Menggambarkan seolah-olah tinggal di rumah menjadi seorang ibu adalah hal yang rendah!! Oh…come on !!??

Seringkali kita dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama “Sekarang kerja dimana?” rasanya terasa berat untuk menjawab, berusaha mengalihkan pembicaraan atau menjawab dengan suara lirih sambil tertunduk “Saya adalah ibu rumah tangga”. Rasanya malu! Apalagi jika teman lama yang menanyakan itu “sukses” berkarir di sebuah perusahaan besar. Atau kita bisa dapati ketika ada seorang muslimah lulusan sebuah universitas ternama, hendak berkhidmat di rumah menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anak, dia harus berhadapan dengan “nasehat” dari bapak dan ibu tercintanya: “Putriku! Kamu kan sudah sarjana, Sayang kalau cuma di rumah saja ngurus suami dan anak.” Padahal, putri tercintanya hendak berkhidmat dengan sesuatu yang mulia, yaitu sesuatu yang memang menjadi tanggung jawabnya. Disana ia ingin mencari surga.

Di awal pernikahan seorang wanita menganggap pekerjaan rumah tangga hanyalah pekerjaan sederhana, karena bukankah menjadi ibu rumah tangga adalah fitrah wanita ? tetapi sebenarnya kehidupan rumah tangga, adalah pekerjaan yang sangat rumit. Seorang ibu tidak memiliki jam kerja tertentu artinya, tugasnya di mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, bahkan menjadi ibu rumah tangga, berarti banyak belajar, seperti belajar manajemen, baik manajemen rumah tangga, manajemen keuangan sampai manajemen qolbu. Lalu belajar pembukuan, dimana seorang ibu akan dihadapkan untuk mengatur keuangan keluarga, karena penghasilan suami untuk saat ini masih belum normal. Dan kemudian belajar psikologi, baik psikologi anak maupun psikologi umum…mmm…lengkapkan J

So sekedar mengingatkan buat para ibu jangan pernah ada pikiran jahil sambil berhitung, berapa gajiku seharusnya atas tugasku ini ? Seorang wanita adalah ratu rumah tangga sekaligus pembantu, seorang wanita adalah manajer merangkap baby sitter, seorang wanita adalah akuntan dan konsultan seorang suami, seorang wanita adalah pendidik sekaligus tukang ketik, penggagas sekaligus tukang pangkas, dan seorang wanita juga seorang pengobat sekaligus perawat, seorang wanita juga actor bagi anak2nya takkala menggambarkan berbagai macam watak yang ada dalam cerita yang sedang dibaca.

Seorang ekonom Pakistan Mahbub Junaidi berkata “ jika seorang ibu rumah tangga meminta di berikan gaji, maka nilainya adalah satu milyar dollar pertahun. Sebuah nilai yang besar untuk budget sebuah negara, syukurlah ibu2 rumah tangga memberikan tenaganya dengan cinta maka tak perlu memusingkan negara bukan ?

Aku bangga, bersyukur dan berterima kasih dengan wanita yang mau dan sanggup bersusah payah menjalani karir rumah tangganya, walau selalu di remehkan dan jarang mendapat pengakuan yang layak! Hanya karena wanita tersebut mencintai suami dan anak2nya yang di amanahkan Rabbi padanya. Dan yang lebih penting dari semua itu engkau para istri, para ibu ….sesungguhnya engkau telah memiliki cinta Rabbi lebih dari ciptaanNya yang lain. Allohu rabbul’alamin.

Salam hormatku buat ibu2 rumah tangga sejati. Karier mu sangat penting, dalam mempersiapkan generasi rabbani. Dan gajimu, InsyaAllah kehidupan hakiki surgawi.

Aku berharap coretan ini bisa menjadi inspirasi untuk para wanita “ibu rumah tangga”. Banggalah dengan apa yang menjadi tanggung jawabmu sekarang…karena Rabbi sangat mencintai ummat Nya yang mau berserah diri dijalan Nya.


Catatan kecil : Dari sahabat untuk istriku tercinta...dan para wanita muslimah
IwanS


Nb :


Please jangan salah mengartikan catatanku ini, tanpa punya maksud mengecilkan atau mendiskriditkan arti seorang wanita karir yang sebenarnya, buatku wanita karir tetaplah suatu diffrential lebih dari seorang wanita, dan saya bangga pernah memilikinya dulu… karena istriku sendiri pernah bekerja dan menjabat disebuah perusahaan dengan salary lebih dari penghasilanku pertama kali di BUMN dulu dan dia seorang Sarjana dengan 2 gelar kesarjanaan (ekonomi dan komputer) dibanding aku yang cuman lulusan SMA….hikss!!. Meski saat ini istriku memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, menjaga n merawat anak2ku…mendampingi aku dan lain sebagainya dirumah….aku tidak pernah memberinya sekat keterbatasan karena kebebasan bersikap selalu aku berikan, buatku…seorang wanita bekerja atau tidak, itu sudah memberikan arti lebih buat keluarga…karena peran yang dimiliki seorang wanita seperti yang aku jelaskan diartikel tentang “Ibu Rumah Tangga” itu. Sejauh seorang suami sudah bisa bertanggung jawab dan memenuhi apa yang dibutuhkan dalam rumah tangganya…kenapa tidak jika seorang istri kembali pada fitrahnya. Makan sama sepiring kok…!!! Terkecuali jika berkeinginan lebih dari hanya sepiring nasi…:) move on !!! (coba baca artikelku “Lebih Keras Lagi”)


ctt : artikel diambil dari blog http://iwancoratcoret.blogspot.com 

Arti Sebuah Ketulusan


Setelah seharian bekerja menemui beragam orang terkait dengan usaha yang coba kita bangun…pernahkah kita berpikir pada saat bangun kembali di pagi harinya, dimana hari sebelumnya sudah cukup padat dengan aktivitas yang sangat melelahkan, karena kita berusaha membahagiakan orang-orang disekitar kita yang akhirnya muncul pertanyaan-pertanyaan dikepala kita yang sangat mengganggu tapi gak berani kita tanyakan pada orang yang bersangkutan….hufttt !!!

Karna mungkin orang itu adalah orang terdekat kita…
Karna mungkin orang yang buat pertanyaan ini justru orang yang mungkin kita lihat akan marah… karena kita takut!! ya…kita takut kehilangan perhatiannya!!
Sehingga jauh dalam lubuk hati ini…bukannya bertanya, kita cuman bisa berharap…

Pinginnn sekali saja gantian ditanya, “Gimana kabarmu…!! …Toh setiap hari setiap menit aku juga akan tanyain itu, memastikan kalo semua memang baik-baik saja.

Pinginnn sekali saja ditanya, “Kamu pingin apa…!! …mungkin sekali dua kali dalam setahun itu cukup, toh sisa hari lainnya aku akan memastikan kamu dapat apa yang kamu inginkan…

Pinginnn sekali saja dipeluk pas kelihatan aku down karena satu hal, bukan malah dijejali pertanyaan kenapa aku sedih…kenapa…kenapa…kenapa…

Pinginnn sekali saja denger kata sayang diucapin, tanpa harus diminta, karena itu paling bisa menenangkan…

Pinginnn sekali saja aku mendapatkan hadiah atau kejutan…yang buat aku berhenti bertanya, apa sih fungsi aku disini? Dan kadang, aku berharap ada yang melakukan itu, sekalipun itu bohong. Karena aku akan tetap melakukan hal itu ke orang yang aku sayangi tanpa harus dia minta setiap hari…

Karena aku akan tetap kasih pelukanku saat aku tahu orang butuh tanpa diminta… Karena sekalipun pikiranku hancur, kamu akan tetap menjadi orang yang penting untukku…Karena aku tetap akan mengeluarkan pujian untuk mereka saat aku tahu mereka akan jatuh, untuk menyemangatinya …

Aku yakin dalam hati setiap manusia apapun kelaminnya sebenarnya mereka memiliki pengharapan yang sama…namun semua itu terhalang oleh gengsi, style dan prinsip masa bodoh lainnya…

Kebanyakan orang mengatakan bahwa cinta itu adalah “memberi dan menerima”…!!! Namun…buatku cinta itu adalah “memberi dan memberi”
Sekali lagi buatku hal yang paling aku takutkan seumur hidupku cuma menjadi orang yang menyesal…menyesal karena tidak mengatakan apa yang seharusnya aku katakan… menyesal karena tidak sempat berbagi…disaat semua sudah terlambat!!!

Bagaimana jika kita hanya punya hari ini…sedang esok belum tentu ada !!!??? Sedikit waktu ini gunakan untuk selalu berbagi tanpa berharap apa-apa lagi…

Andaikan semua orang bisa berpikir dan melakukan ini, alangkah indah nya dunia …. Karna kita semua akan hidup dalam damai …


Catatan kecil Iwan
ctt : artikel diambil dari blog http://iwancoratcoret.blogspot.com